Rabu, 06 Mei 2020

Persahabatan Semut dan Kupu-kupu

Dibawah dahan pohon rambutan tinggalah sebuah keluarga semut. Hari  itu hujan turun sejak tengah hari. Titik-titk air hujan bekejar-kejaran berlomba untuk segera jatuh kebumi.  Cimut kesal sambil memandangi hujan yang tak juga reda. Semua basah tapi cimut sekeluarga terlindungi karena rumah mereka dibawah dahan pohon yang tertutup kulit pohon yang kering.

          Ibu melirik wajah cimut yang monyong mulutnya sambil tersenyum, “Cimut tidak baik memarahi hujan, mungkin para petani berbahagia atas hujan ini. Pohon-pohon juga bernyanyi meneguk air minum yang tak terkira.”

“Tapi aku jadi tak bisa main bu,” saungut Cimut.

“Kamu kan bisa membaca buku bacaan, membuat tugas yang diberikan guru dan istirahat sayang ,” jawab ibu sambil mengelus kepala Cimut dengan sayang.

“Aku capek belajar aku ingin main Bu,” Cimut tetap tak bisa kendalikan kesalnya.

Bunda hanya mengelus dada semua yang dikatakannya selalu dibantah Cimut.

“Cimut ayo main catur ma Ayah,” kata ayah cimut.

Cimut hanya melirik saja diam membisu, akhirnya ayah meneruskan membaca koran.

“Cimut ayo tidur siang lihat petir menyambar-nyambar, hujannya akan lama,“ kata bunda sambil memeluk Cimut yang masih mengintip hujan dari balik jendela

“Bunda tidur dulu nanti Cimut menyusul,” kata Cimut.

“Baiklah tutup pintunya sayang, agar angin tidak bawa air hujan masuk.”

“Iya Bund.”

Satu jam kemudian Ayah Bunda Cimut sudah tidur nyenyak sejuknya udara membuat orang-orang ingin mengantuk dan terlelap. Cimut mengintip orang tuanya yang terlelap kemudian mengendap-ngendap agar bisa bermain diluar saat hujan reda.

Pelangi membias diujung langit, Cimut terpesona dan kakinya melangkah menuju keluar pohon melihat pelangi dari atas daun-daun yang masih basah.

Kemudian Cimut turun dari pohon sambil bernyanyi-nyanyi riang ingin mengajak teman-temanya bermain.

Tapi semua pintu tertutup rapat mereka tidak ada yang mau keluar rumah takutnya ada banjir meluap melihat hujan yang demikian deras.

Description: Download 810 Gambar Animasi Semut Hitam Putih HD Terbaik - Gambar ...

Tapi tidak dengan Cimut, dia tak peduli hal itu tanpa berpamitan Cimut tetap pergi bermain mencari rumah teman yang pintunya terbuka.

Tanpa Cimut sadari langkah kakinya menjahui rumah sarangnya, Cimut tak menyadari. Saat akan pulang dia bingung kemana harus menentukan arah. Hutan yang luas ada yang belum Cimut singgahi membuatnya tersesat.

Tiba-tiba Cimut terpeleset dan jatuh diatas daun yang kemudian menggelincir jatuh ke selokan.

Daun itu terbawa arus selokan yang deras membawa Cimut yang ketakutan.

“Tolong-tolong ....,” tak ada yang mendengar teriakannya.

Sepasang mata menatapnya tajam.

Description: C:\Users\Use\Pictures\hqdefault.jpg

Tiba-tiba sepasang kaki mencengkeram Cimut dan membawanya terbang.

Cimut meronta-ronta ketakutan, “Jangan makan aku tolong ampuni jangan mangsa aku aku ingin pulang Yanda ... Bunda ... tolong aku!”

Cimut menangis menjerit-jerit.

Ternyata dia dibawa kupu-kupu menuju pohon rumahnya. Kupu-kupu itu saat berteduh dirumah mendengar tangis Yanda dan Bunda yang bingung harus mencari Cimut kemana karena pergi tanpa pamit.

Kupu-kupu ditengah rinai gerimis terbang mencari Cimut dan akhirnya melihatnya terpeleset.

Untung kupu-kupu segera menemukan coba kalau terlambat sedikit Cimut bisa terbawa arus sungai yang meluap.

Yanda dan Bundanya memeluk tubuhnya yang basah kuyup, “ Nak kemana saja kamu .... kami bingung mencarimu.”

Cimut menggigil ketakutan akhirnya sadar ternyata kupu-kupu sangat baik. Dia telah berprasangka buruk padanya. Kupu-kupu tersenyum dan mengelus kepalanya, “ Besok kalau pergi pamit yanda dan Bunda ya Cimut.”

Cimut mengangguk dan berlari memeluk Kupu-Kupu mengucapkan terima kasih. Kemudian Kupu-kupu berpamitan meneruskan perjalanannya karena hari sudah terang.

Suatu hari Cimut, Yanda dan Bunda pergi mencari makanan untuk bekal dimusim hujan yang kian ramai oleh hujan.

Mereka melihat seorang anak membawa sebuah galah yang ada jaringnya. Anak itu ingin menangkap Kupu-kupu indah yang bertengger diatas bunga. Kupu-kupu tak meyadari bahaya yang mengintainya dia malah tertidur diatas putik bunga.

“Aw ... aw  ... aduuh ....” teriak anak itu.

Kupu-kupu terperanjat dan segera terbang.

Ternyata Cimut, Yanda dan Bunda menggingit kuat-kuat anak itu agar dia kaget dan mereka kemudian berlari sembunyi dibawah daun kering.

Anak itu gagal menangkap kupu-kupu.

Dia mendengus kesal kemudian lari pulang takut digigit hewan lagi yang tak dia ketahui rupanya.

Setelah anak itu pergi keluarga Cimut keluar dan mereka tos bersama rayakan keberhasilan mereka menyelamatkan Kupu-kupu.

Sejak itu Kupu-kupu bersahabat saling megunjungi, kadang cimut naik ke sayap kupu-kupu diajak terbang mengitari hutan yang luas membuat Cimut bahagia bisa kelilingi dunia.