Senin, 17 Agustus 2020

Daring yang Asyik


Berdasarkan data postingan Instagram @dinkes.kendal Kecamatan Boja  dari 18 desa ada 10 desa yang masuk zona merah karena bertambahnya pasian positif covid-19. Walaupun lokasi sekolah penulis adalah zona hijau namun terkena imbas dari zona kecamatan yang dianggap merah di lingkup kabupaten. Kenyataan yang membuat resah disaat tadi ada semangat bisa belajar tatap muka pupus sudah berganti harus daring.

Siswa sebenarnya merasa jenuh dengan pembelajaran daring. Mereka tidak bisa bercanda dan bermain seperti saat normal walau era New Normal. Pembelajaran kadang dianggap monoton mengingat siswa SD belum boleh memiliki gadget sendiri, mereka belajar tanpa pendampingan orang tua.  Disaat orang tua tiba di rumah mereka sudah lelah, kesabaran mereka membimbing kadang tipis sekali dibanding kesabaran guru.

Borosnya kuota yang harus di miliki untuk mendownload materi dan kirim tugas selalu jadi alasan tidak setor tugas, belum lagi sinyal yang kadang tidak bisa diajak kompromi. Jika sehari saja tidak mengirim tugas tentu akan menumpuk dengan tugas-tugas lain. Hal ini semakin membuat siswa malas belajar apalagi tidak ada hukuman jika tidak mengerjakaan tugas. Pengalamaan dari beberapa guru pembelajaran daring yang dikerjakan siswa hanya mencapai 80% saja yang mengerjakannya.

  Bagaimana menciptakan pembelajaran jarak jauh yang menarik dan asyik bagi siswa butuh perencanaan yang matang. Di Sekolah Dasar dimana siswanya belum boleh memiliki gadget sendiri sangat berbeda dengan siswa SMP atau SMA. Pembelajaran streaming atau webinar sulit dilakukan karena HP dibawa orang tua, juga kuota yang besar sekali. Hanya melalui paguyuban kelas via grup WhatsApp bisa terjalin komunikasi dengan orang tua dan siswa untuk pengiriman tugas. Sayangnya aplikasi ini sangat memberatkan dalam penyimpanan memori. Durasi video yang dapat diupload juga terbatas waktunya harus diubah dalam bentuk MP4.

  Untuk pengiriman tugas video dan foto hasil pekerjaan siswa penulis menggunakan media aplikasi telegram. Aplikasi ini file video tidak tersimpan otomatis di memori namun bisa dibuka sewaktu-waktu sehingga tidak memberatkan gadget, durasi waktunya juga tak terbatas. Di telegram guru bisa membuat kelas-kelas bidang studi untuk memudahkan siswa belajar materi yang dikirimkan guru.

  Siswa Sekolah Dasar sangat senang dengan video daripada tulisan, maka penulis berusaha membuat materi dalam bentuk video. Materi bisa download dari youtube atau membuat sendiri lewat aplikasi kinmaster  atau  power point  yang dibuat video. Hanya video yang familier dikalangan ekonomi siswa kita tinggal mengcopy link dan mengirimkannya di telegram.

Untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran perlu diadakan evaluasi. Melalui google form memudahkan guru dalam mengoreksi karena jaringan internet yang akan mengoreksi dan menganalisisnya. Guru tinggal siapkan materi, soal dalam google form, siswa kerjakan kirim maka nilai akan masuk ke drive guru. Evaluasi bisa jadi umpan balik ketercapaian materi dan menentukan langkah pembelajaran berikutnya yang menarik dan hasilnya memuaskan.

Covid-19 akhirnya memberi pelajaraan bagi guru untuk melek IT agar bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Mereka yang kreatif dan mau berinovasi akan berusaha belajar dari berbagai tutorial yang banyak tersaji di internet. Akan lebih bagus jika mengikuti diklat online yang akan menuntut guru belajar intensif dan ada bimbingan. Melalui grup diklat online guru bisa sharing berbagi pengalaman dan pengetahuannya meningkat.

Guru adalah sosok yang di gugu dan ditiru, teladan bagi siswa-siswanya. Jika guru bisa menampilkan pembelajaran dengan media yang menarik tentu juga akan membuat siswanya ikut meniru. Apalagi jika siswa sekolah menengah mereka bisa di beri tugas menampilkan materi pembelajaraan dalam bentuk video dan mengunggahnya. Pembelajaran seperti ini akan lebih bermakna karena mereka dituntut belajar dan memahami materi lebih baik.

Apapun dampak dari pandemi ini sebagai guru harus bisa menyikapi dengan arif dan bijkasana. Bisa membuat pembelajaran yang menyenangkan dan tidak memberatkan siswa namun dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Guru  bukan pejabat yang membuat kebijakan namun guru adalah dalangnya pendidikan sedang siswa adalah wayang yang harus menjalankan lakon yang guru buat. Semangat belajar baik guru maupun siswa harus tetap dijaga dalam menjalani dunia pendidikan yang tak akan dapat diulang di hari esok.

Melakukan   hal terbaik dihari ini maka esok kita dapat tersenyum melihat dan menikmatinya. Tak ada sesal dikemudian hari, hujan tak dapat dihindari namun payung doa dan usaha kita yang akan melindungi dari pandemi. Tetap positif thinking semua akan berakhir, nikmati, jalani kerja dengan hati bismillaah, insya allaah semua indah pada saatnya. (Penulis Guru SDN Karangmanggis)

 

 

 


1 komentar: